RPH (Rumah Potong Hewan) merupakan tempat pemotongan hewan ternak. Dimana aktivitas pemotongan ber prosedur di lakukan. Tentu RPH yang higienis menjadi suatu aspek yang di prioritaskan. Karena bersihnya suatu RPH akan menambah nilai jual dari hewan yang sudah di potong.

 

Lalu RPH Higienis seperti apa?

 

Higiene adalah semua kondisi dan upaya yang di perlukan untuk menjamin keamanan  dan kelayakan bahan makanan (daging) pada setiap tahapan proses penanganan daging kurban. Bahan berbahaya dalam daging dapat berasal dari hewan yang sakit, tangan yang kontak langsung dengan daging, lalat, serangga, peralatan yang kontak dengan daging, air yang kotor, lantai/ tanah, dan lainnya yang ada di sekitar tempat penanganan daging.

Baca Info Qurban (klik disini)

 

Beberapa aspek hygiene yang dapat di terapkan pada saat pemotongan hewan kurban adalah :

  1. Aspek petugas ( hygiene personal):

Untuk mencegah kontaminasi silang oleh petugas di perlukan ketentuan prosedur sebagai berikut :

  • Petugas yang menangani daging harus dalam kondisi sehat, terutama dari penyakit pernapasan dan penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, Tipus dll.
  • Menjaga kebersihan diri, dengan memakai pakaian yang bersih, memakai celemek, tutup kepala,
  • Selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabundan/atau sanitaiser sebelum dan sesudah menangani daging,  terutama setelah dari toilet atau setelah memegang bahan/barang lain.
  • Tidak melakukan tindakan yang dapat mengkontaminasi daging /produk (merokok, meludah, bersin, batuk, rambut di usahakan tertutup, tidak memakai asesoris dan parfum, tidak memegang muka, rambut, hidung,mulut, dan telinga) ketika menangani daging.
  • Setiap tahap proses penanganan di lakukan petugas khusus
  • Tersedianya ruangan/tempat dan petugas khusus untuk memotong dan membungkus daging yang akan di distribusikan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan sekitar proses penanganan daging kurban.
Tips Memilih Hewan Qurban Yang Baik (klik disini)

 

 

 

  1. Aspek peralatan :

Peralatan yang di gunakan untuk penanganan daging harus senantiasa di jaga kebersihannya dan memenuhi persyaratan teknis antara lain :

  • Peralatan terbuat dari bahan yang tidak mencemari daging ( misal stainless steel, di hindari menggunakan peralatan yang terbuat dari kayu/ sebaiknya menggunakan  telenan polypropilane, terbuat dari bahan yang kedap air, tidak berkarat, dan tidak beracun)

Sanitasi merupakan sebuah upaya tindakan untuk mencegah kemungkinan tumbuh dan berkembangnya bakteri/ jasad renik. Yang mana merupakan penyebab penyakit yang dapat merusak bahan makanan dan  membahayakan kesehatan manusia.(aspek lingkungan sekitarnya).

Kebersihan lingkungan perlu mendapat perhatian yang serius karena merupakan kunci dari praktik hygiene di tempat pemotongan.

Beberapa aspek sanitasi lingkungan yang perlu mendapat perhatian pada saat pemotongan hewan kurban antara lain :

  • Membersihkan tempat penyembelihan, tempat penanganan daging maupun jerohan, tempat pembagian/penyimpanan daging, saat sebelum dan sesudah aktifitas sehingga tidak terkontaminasi dengan bahan lain.
  •  Lingkungan  di sekitar tempat pemotongan harus di bersihkan dari sampah yang menumpuk. Karena sampah merupakan sumber mikroorganisme penyebab penyakit berkembangbiak (seperti lalat, kecoa, tikus, semut dll).
  • Penanganan limbah kotoran rumen/perut harus dapat di lakukan dengan cara mengubur/ di buang pada tempat pembuangan sampah yang tersedia.

 

Sumber: https://disnakkeswan.jatengprov.go.id/read/aspek-higiene-dan-sanitasi-pada-pemotongan-hewan-kurban

Scroll to Top
Scroll to Top