Di zaman ini sudah sangat marak transaksi jual beli. Di tambah berbagai macam marketplace baru bermunculan. Yang mana sangat mendukung dunia bisnis. Namun, masih saja ada bisnis yang tidak transparan atau tidak jujur. Contohnya seperti dekat-dekat ini muncul kasus investasi bodong. Konsumen di minta untuk membeli saham mereka dan di janjikan return yang tinggi. Hal tersebut termasuk dosa besar bagi yang mendirikan bisnis tersebut. Padahal jika bisnis dengan mengutamakan kejujuran, niscaya akan mendapat pahala.

Perusahaan yang jujur dapat di lihat dari penyampaiannya kepada konsumen tentang latar belakang usaha. Mulai dari izin-izin yang terpenuhi, transparan dalam menyampaikan tempat produksi, dan juga transparan dalam memberitahu kompisisi.

Lalu dari mana sih bisnis yang jujur akan dapat pahala? Buktinya apa??

 

Baca Juga RPH Higienis MT Farm (klik disini)

 

Berikut pemaparan haditsnya..

 

Perintah Allah untuk dekat dengan orang jujur

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصّٰدِقِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At-Taubah: 119)

 

Dapat di lihat dari dalil tersebut bahwasannya Allah memerintah para umat muslim untuk dekat dengan orang yang jujur. Dari segi bisnis, kita sebagai pelaku bisnis baik pembeli maupun penjual harus memilih orang yang jujur. Penjual yang jujur transparan serta pembeli yang jujur akan testimoni.

 

 

Kewajiban berbicara jujur dan memenuhi janji

ۚ وَاِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوْا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰى ۚ وَبِعَهْدِ اللّٰهِ اَوْفُوْا ۗ ذٰلِكُمْ وَصّٰىكُمْ بِهٖ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

“Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.” (QS. Al-An’am: 152)

 

Sebagai pelaku bisnis kita di anjurkan untuk berbicara jujur dan memenuhi janji. Penjual memenuhi janji dalam artian apapun yang di tawarkan harus di lakukan setelah transaksi jual beli. Mulai dari pelayanan, pengiriman barang, dan juga pengembalian produk (jika rusak).

 

 

Perintah jujur dalam berbisnis

إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُجَّارًا إِلاَّ مَنِ اتَّقَى اللَّهَ وَبَرَّ وَصَدَقَ

“Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik, dan berlaku jujur.” (HR. Tirmidzi no. 1210 dan Ibnu Majah no. 2146)

 

Dalil di atas merupakan inti dari hadits berbisnis. Di katakan bahwa barangsiapa yang berbisnis tidak berlaku jujur, maka akan merasakan hari kiamat. Padahal bisnis yang jujur akan mendapatkan pahala. Na’uzubillah…

 

Sumber: popbela.com