Tekstur produk kaleng memang berbeda-beda. Ada yang empuk dan ada juga yang alot. Tekstur dari produk kaleng tersebut juga di bedakan dari jenis daging yang di kemas. Seperti halnya daging ayam yang lebih sedikit lemaknya di bandingkan daging merah (sapi, domba, dsb). Pada dasarnya daging domba memang memiliki serat lebih banyak dari daging sapi dan ayam. Karena memiliki serat yang lebih banyak, kemungkinan besar daging domba tersebut alot jika di kemas.

 

Info Qurban Lebih Lanjut (klik disini)

 

Lantas dari mana tekstur produk kaleng domba dapat berbeda-beda? Berikut pemaparannya…

 

Setiap perusahaan tentu memaksimalkan proses produksi agar kualitas nya maksimal dan menambah nilai jual pada produk tersebut. Ada yang memakai teknik tradisional dengan menggunakan peralatan masak pada umumnya dan tentu menggunakan tangan karyawan langsung. Ada juga yang memakai teknik modern dengan menggunakan full system production. Atau bisa juga di sebut dengan teknologi mesin.

Untuk MT Farm sendiri proses produksinya menggunakan tradisional dan modern. Memasak dengan cara tradisional dan pengemasan menggunakan sistem Autoclave. Autoclave sendiri adalah proses penguapan pada tabung dengan tujuan menghilangkan udara pada produk kaleng. Hal ini adalah langkah penting agar daging dalam kemasan kaleng akan tahan lama.

 

Varian Produk Kaleng MT Farm (klik disini)

 

Di lansir dari idntimes,- bahwa ada beberapa cara yang jika di terapkan, akan menghasilkan daging yang empuk.

Berikut adalah beberapa tips:

  • Daging gak perlu dicuci dahulu, biar tetap segar dan gak berkerut.
  • Potong-potong daging tidak terlalu tebal, biar cepat matang. Daging yang berukuran besar akan membutuhkan waktu lebih lama untuk matang.
  • Teknik memotongnya juga perlu diperhatikan. Caranya, potong dengan melawan arah serat daging supaya lebih mudah empuk dan gak alot.
  • Memukul-mukul permukaan daging untuk memutus seratnya.
  • Masak dengan api yang tidak terlalu besar agar empuk dan bumbu meresap.

Tekstur produk kaleng domba dapat berbeda-beda karena perbedaan sistem pengolahan dari masing-masing perusahaan. Produk tersebut akan menjadi alot jika memasaknya tidak sesuai dengan kematangan daging. Namun, tidak hanya dari cara memasak. Melainkan dari finishing pengalengan tersebut. Apakah menggunakan metode pengeluaran udara dari kaleng atau tidak.

Hal itu lah yang membedakan tekstur produk kaleng..

 

Scroll to Top