Pada umumnya, kulit domba di gunakan sebagai bahan utama untuk membuat jaket karena karakteristiknya yang bagus. Di mana kulit domba memiliki sifat lentur dengan pori-pori yang sangat kecil. Ketebalannya menghasilkan jaket hangat berkualitas tinggi.

Berikut adalah uraian singkat mengenai tahapan pembuatan jaket kulit:

PENENTUAN BAHAN DASAR

Untuk menentukan bahan di dasarkan pada jenis jaket yang akan di produksi. Misal untuk membuat jaket musim dingin maka gunakanlah bahan dari kulit dengan tekstur tebal seperti kulit domba. Kulit yang sudah di ambil harus segera mendapatkan perlakuan pendinginan atau pengawetan dengan pemberian garam. Hal ini bertujuan agar kulit tetap terjaga karakteristik dan keasliannya meski sudah menjadi bahan baku. Beberapa jenis proses pengawetan kulit asli dapat di baca pada artikel sebelumnya.

TANNING

Penyamakan (tanning) merupakan tahapan penting dalam menentukan kualitas bahan kulit yang di hasilkan. Proses penyamakan sendiri terdiri dari beberapa tahap di antaranya pencucian kulit, pengeringan, pencabutan bulu, hingga proses pengawetan. Tujuan utama penyamakan adalah untuk memperbaiki karakteristik kulit dari kulit mentah yang mudah rusak karena mikroorganisme menjadi kulit olahan yang lebih awet.

COLORING

Kulit yang sudah tersamak dengan baik selanjutnya di celup warna sesuai yang di kehendaki. Untuk membuat jaket warna yang paling sering di gunakan yaitu warna-warna monokrom seperti hitam, coklat, dan abu-abu. Pewarnaan di lakukan menggunakan zat kimia yang bagus agar nantinya menghasilkan kulit olahan yang tidak luntur saat di cuci.

Setelah di celup warna selanjutnya kulit di keringkan dengan cara di jemur. Pastikan kulit benar-benar kering agar di peroleh hasil yang maksimal. Karena jika kulit masih basah dan sudah masuk pada tahap selanjutnya maka dapat menghasilkan belang pada permukaan kulit.

MEMBUAT DESAIN

Layaknya menjahit pakaian sebelumnya pasti di buat desain terlebih dahulu. Begitu juga dalam membuat jaket kulit, tentukan dulu pola desain jaket yang akan di produksi baru kemudian di jahit. Dalam hal ini tugas para desiner maupun penjahit sangat menentukan hasil akhir jaket. Model yang di buat usahakan mengikuti trend terkini agar jaket kulit yang di buat laku di pasaran.

Kini membuat desain jahitan dapat menggunakan software komputer. Perkembangan teknologi yang semakin maju memudahkan segala jenis pekerjaan termasuk di dalamnya membuat jaket kulit. Meski begitu masih banyak juga penjahit atau desiner yang lebih menyukai menggambar pola di atas kertas atau karton. Mengukir ide menggunakan pensil terkadang menghasilkan karya yang lebih luar biasa ketimbang menggunakan aplikasi atau software.

MENJAHIT POLA

Selanjutnya desain yang sudah jadi kemudian di jahit sesuai dengan polanya. Tahapan ini tidak kalah penting dengan tahapan sebelumya. Seperti yang pernah di bahas sebelumnya menjahit produk kulit dapat di lakukan dengan dua cara, baik menggunakan mesin atau jahit tangan. Pada keduanya terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk menjahit menggunakan tangan di butuhkan keterampilan yang sudah mumpuni dan berpengalaman. Karena di butuhkan kejelian yang lebih untuk menghasilkan jahitan yang bagus jika menggunakan tangan.

ROUGING

Rouging atau pemolesan jaket merupakan tahap akhir dari proses pembuatan jaket. Pemolesan bertujuan untuk menghilangkan kotoran atau noda yang mungkin saja masih menempel selama proses produksi berlangsung. Selain itu pemolesan juga bertujuan agar permukaan jaket lebih mengkilap dan shiny saat di terjunkan ke pasar. Hingga konsumen yang melihatnya tergoda untuk membeli karena mengkilap dan rapih. Sekian mengenai ulasan proses pembuatan jaket kulit. Apapun model jaketnya, selama berbahan kulit pasti akan terlihat menarik dan menawan untuk digunakan.

 

Sumber: https://koeleather.com/artikel/jenis-pengolahan-kulit/

Kunjungi kami disini juga! (Click me)
Scroll to Top