Manajemen Penyediaan Ternak Sapi sebagai Hewan Qurban di Perusahaan Mitra Tani Farm

Management of Cattle Supply for Animal Qurban in Mitra Tani Farm

Cattle are one of livestock using for qurban. Demand of slaughtering animals for qurban is increasing per annum. Good quality of cattle can be obtained with good management husbandry. The aims of research is to study management of cattle supply for animal qurban in Mitra Tani Farm covering characteristic, breeding, production, marketing and relations of place the origin consumers with characteristic of cattle. In addition, evaluation of Good Farming Practices (GFP) against means of production line, environmental conservation and cattle supply monitoring. This research was conducted from September-February 2011 in Mitra Tani Farm, Ciampea, Bogor. This research used 22 PO, 8 Brahman cross (BX), 3 Limousin x PO (Limpo), 1 Simental x PO (Simpo) and 1 Bali cattle as samples. The samples were supplied from Mitra Tani Farm which is classified into three age group: 2, 3 and 3,5 years old. Weight body was measured before treatment. GFP in Mitra Tani Farm has been generally implemented fairly well. Otherwise, isolation cage is not provided yet, wood is still used as cage material which is easy to brittle and disinfectant is not provided for employees, cage and vehicles. Body weight range of cattle for qurban is from 211 until 270 kg, while the price range is from Rp 7.3500.001 until Rp 9.450.000. The marketing area is covering Jabodetabek and part of West Java. Chi-square correlation test (χ2) showed that there is no correlation between residence of buyers with race, weight body, age and price of cattle they chosed

 

Sapi merupakan salah satu ternak yang bisa digunakan sebagai hewan qurban. Penyembelihan hewan qurban terus meningkat setiap tahunnya. Kualitas sapi qurban yang baik dapat dihasilkan dari manajemen peternakan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari manajemen penyediaan ternak sapi sebagai hewan qurban di Mitra Tani Farm meliputi karakteristik, pengadaan bakalan, produksi, pemasaran dan hubungan daerah asal konsumen dengan karakteristik ternak sapi. Selain itu, dilakukan evaluasi Good Farming Practices (GFP) terhadap sarana, proses produksi, pelestarian lingkungan dan pengawasan dalam penyediaan ternak sapi. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2010 sampai dengan Februari 2011 di Mitra Tani Farm, Ciampea-Bogor. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 35 ekor sapi dengan rincian Sapi PO sebanyak 22 ekor, Brahman Cross (BX) sebanyak 8 ekor, Limousin x PO (Limpo) sebanyak 3 ekor , Simental x PO (Simpo) dan Bali sebanyak 1 ekor. Sampel ini diambil di Mitra Tani Farm yang diklasifikasikan menjadi tiga kelompok umur, yaitu 2, 3 dan 3,5 tahun, serta dilakukan pengukuran terhadap bobot badan (BB). Penerapan Good Farming Practices di Mitra Tani Farm pada umumnya telah berjalan dengan cukup baik. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah tidak tersedianya kandang isolasi, bahan konstruksi kandang yang lebih banyak menggunakan bahan kayu ataupun bambu sehingga mudah rapuh, tidak tersedianya desinfektan untuk karyawan, kendaraan dan kandang. Ada beberapa yang perlu ditambahkan seperti kandang isolasi, letak penampungan limbah dan penyediaan desinfektan untuk karyawan, kendaraan dan kandang. Karakteristik sapi qurban yang menjadi pertimbangan utama konsumen adalah harga dan bobot sapi qurban. Bobot sapi yang banyak dibeli konsumen berkisar 211-270 kg dengan harga sekitar Rp 7.350.001-Rp 9.450.000. Wilayah pemasaran meliputi Jabodetabek dan sebagian wilayah Jawa Barat. Uji korelasi chi-square (χ2) menunjukkan tidak ada daerah yang fanatik memilih sapi qurban berdasarkan bangsa, bobot badan, umur dan harga.

Scroll to Top