Mendapat Syafaat dari Hewan Qurban di Hari Kiamat

 

Pertanyaan sebagai berikut:

Assalamu alaikum wr.wb.

Apa benar, nanti nanti kalo hari kiamat hewan yang kita kurbankan, bulunya, tanduknya, dan kukunya hewan qurban itu akan di datangkan dan akan menolong orang yang berkurban? Matur nuwun

Dari: Cs Solo

Jawaban sebagai berikut:

Wa alaikumussalam wa rahmatullah.

Terdapat sebuah hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

“Tidak ada amalan manusia yang lebih di cintai oleh Allah untuk dilakukan pada hari Nahr (Idul Adha), melebihi amalan mengalirkan darah (qurban). Karena qurbannya akan datang pada hari kiamat dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan juga darahnya akan menetes di tempat yang Allah tentukan, sebelum darah itu menetes di tanah. Untuk itu hendaknya kalian merasa senang karenanya.”

Hadits ini di riwayatkan oleh Turmudzi no 1493, Ibn Majah 3126, al-Hakim dalam al-Mustadrak 7523.

Dalam sanad hadis ini terdapat perawi bernama Abdullah bin Nafi’ dan Sulaiman bin Yazid (Abul Mutsanna), dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya Urwah bin Zubair.

Tentang Abdullah bin Nafi’, Ibnul Jauzi (w. 597 H) menyatakan,

قال يحيى عبد الله بن نافع ليس بشيء وقال النسائي متروك وقال البخاري منكر الحديث وقال أبن حبان لا يحتج بأخباره

”Yahya bin Main mengatakan, ’Abdullah bin Nafi tidak teranggap.’ Nasai menyebutnya, ’Perawi yang di tinggalkan.’

Sementara Bukhari menegaskan, ’Munkarul Hadis.’ Dan Ibnu Hibban mengatakan, ’Beritanya tidak di terima sebagai dalil.” (al-Ilal al-Mutanahiyah, 3/569).

 

Imam adz-Dzahabi (w. 748 H) mengatakan: “Sulaiman orang yang lemah dan sebagian ahli hadits meninggalkannya.”

al-Baghawi (w. 317 H) mengatakan: “Hadits ini di nilai sangat dhaif oleh Abu Hatim.” (Silsilah Ahadits ad-Dhaifah, no. 526).

 

Dengan demikian, keterangan yang tersebar di masyarakat bahwa hewan qurban akan datang pada hari kiamat, bersama tanduk, bulu, dan kukunya adalah keterangan yang bersumber dari hadis dhaif, yang tidak bisa di pertanggung jawabkan keabsahannya.

Kita bisa memotivasi diri kita atau orang lain untuk berqurban, tanpa harus menyebutkan hadis yang tidak bisa di pertanggung jawabkan keshahihannya.

 

Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَدّثَ عَنِّي بِحَديثٍ يُــرَي أَنّه كَذِبٌ فَهو أَحَدُ الكَاذِبِين

“Barangsiapa yang menyampaikan suatu hadis dariku, sementara dia menyangka bahwasanya hadis tersebut dusta maka dia termasuk di antara salah satu pembohong.” (HR. Muslim dalam Muqaddimah Shahihnya, 1/7).

Imam Ibn Hibban dalam Al-Majruhin (1/9) mengatakan: “Setiap orang yang ragu terhadap hadis yang dia riwayatkan, apakah hadis tersebut shahih ataukah dhaif, tercakup dalam ancaman hadis ini.” (Ilmu Ushul Bida’,hlm. 160).

“Allahu a’lam” Di jawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits.

(Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)

 

Referensi: konsultasisyariah.com

Scroll to Top
Scroll to Top