Asal mula kata qurban berasal dari bahasa Arab ‘qurban’ dari akar kata qaraba, yaqrabu, yang berarti pendekatan. Oleh karena itu, di sebutkan bahwa ber-qurban berarti melakukan sesuatu yang dapat mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Pada siaran TV, Ustadz Muda Agam Fachrul membahas tentang “Asal Mula Ber-qurban Dalam Islam”.
“Jika ada yang bertanya, bagaimana hukum melaksanakan qurban itu, maka saya menjawab hukumnya itu wajib bagi orang yang mampu. Wajib bagi orang yang memiliki keluasan rezeki untuk ber-qurban.” Ujar Ustadz Agam.
Sebagaimana di sebutkan dalam Alquran surah Al-Kautsar ayat 1-2
“Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan ber-qurbanlah.”
Perintah ber-qurban sendiri berkaitan dengan kisah ketulusan oleh Nabi Ibrahim dan putranya yaitu Nabi Ismail. Pada saat itu, Nabi Ibrahim di perintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya. Kala itu, Nabi Ibrahim telah berusia senja dan Nabi Ismail memasuki usia remaja. Nabi Ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih sang anak, mimpi tersebut merupakan sebuah dari wahyu Allah.
Lantas Allah hendak menguji sejauh mana ketaatan Nabi Ibrahim, apakah dia melaksanakan perintah Allah?
Nabi Ibrahim kemudian mendatangi Nabi Ismail ketika ia terbangun. Dia merasakan kesedihan yang mendalam. Setelah sekian lama terpisah, kini ia harus mengorbankan anaknya.
Oleh karena itu Nabi Ibrahim meminta pendapat dari sang anak. Rupanya, jawaban dari Nabi Ismail sungguh luar biasa. Nabi Ismail justru meminta ayahnya untuk melaksanakan apa yang di perintahkan Allah kepadanya.
Hewan qurban akan masuk surga (klik disini)
Ismail lalu berkata
“Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah di perintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku Insya Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah Allah.”
Sebagaimana jawaban itu di sebutkan dalam Alquran surah Ash-Shaffat. Nabi Ibrahim lantas menangis mendengar penuturan anaknya. Dia pun dengan ikhlas dan juga sungguh-sungguh melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Namun ketika hendak di laksanakan, Allah membolehkannya menggantinya dengan binatang domba.
Pada akhirnya, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail telah berhasil melewati ujian keimanan tersebut. Domba gibas putih yang bertanduk lagi gemuk yang menjadi pengganti Nabi Ismail untuk disembelih. kisah tersebut merupakan asal mula melakukan ibadah qurban pada Idul Adha.
Sumber: Inews.id
Penulis : Dyah Ayu Pamela